Sabtu, 02 Juni 2012

153 Siswa SMP/Sederajat Gagal Ujian Nasional


Jumat, 01 Juni 2012
PALEMBANG - Dibandingkan tahun ajaran 2010/2011, persentase kelulusan ujian nasional (UN) tingkat SMP/ MTs/SMPT se-Sumsel tahun 2012 turun 0,8%,dari sebelumnya 99,95% menjadi 99,87%.

Dari 116.295 peserta yang terdaftar itu, 153 siswa dinyatakan gagal UN. Hal tersebut terungkap dalam Rapat Koordinasi Kelulusan SMP/ MTs/SMPT di Sumsel Tahun Pelajaran 2011/2012 di Ruang Rapat Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel kemarin. Dari data yang didapat, penurunan angka kelulusan juga berakibat meningkatnya jumlah siswa yang gagal UN dari 63 siswa pada 2011 menjadi 153 orang pada 2012. Untuk tahun ini, angka ketidaklulusan paling tinggi terjadi di Kota Lubuklinggau dengan total peserta yang gagal UN mencapai 82 siswa.
“Sebesar 99,87% itu kan juga tinggi. Saya rasa itu tidak perlu dibesar-besarkan,” kata Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumsel Ade Karyana kemarin. Dia mengatakan, pengumuman kelulusan serentak di sekolah-sekolah akan dilakukan pada Sabtu, 2 Juni. Untuk tingkat SMP/MTs/SMPT se- Sumsel,persentase siswa gagal UN terdapat di Lubuklinggau sebanyak 82 siswa atau 2,8% dari total peserta sebanyak 3.758 siswa. Kemudian, urutan kedua terbanyak yakni Kabupaten Musi Banyuasin sebanyak 11 siswa atau 0,13% dari 8.224 peserta dan pada urutan ketiga terbanyak yakni Kabupaten Muaraenim sebanyak 10 siswa atau 0,09% dari 11.080 peserta.
Sementara, berdasarkan daftar siswa SMP/MTs/SMPT se-Sumsel untuk kategori siswa SMP, nilai UN tertinggi berhasil diraih peserta UN asal Kota Palembang atas nama Wilbert dari SMP Xaverius 1 Palembang dengan total nilai 38,80. Wilbert mendapatkan nilai 9,60 untuk pelajaran bahasa Indonesia,nilai 9,50 untuk pelajaran bahasa Inggris, nilai 10 untuk pelajaran matematika, dan nilai 9,70 untuk pelajaran IPA. Disusul kemudian Billi di urutan kedua, siswa asal SMP Kusuma Bangsa Palembang, dengan total nilai yang diperoleh sebesar 38,50.

Billi mendapatkan nilai 9,60 untuk pelajaran bahasa Indonesia,nilai 9,10 untuk pelajaran bahasa Inggris, nilai 10 untuk matematika, dan nilai 9,70 untuk pelajaran IPA. Kemudian, urutan berikutnya masing-masing diraih Cindi Pratiwi siswi asal SMPN 1 Lawang Kidul,Violantika Linardi SMP Xaverius 1 Palembang, Devi Purnamasari asal SMP Xaverius 2 Palembang, Ahmad Halim Prabowo siswa SMP Pusri Palembang, Cindy Wanady siswi SMP Pusri Palembang,dan Abizar Agung Wibawa SMP Negeri 19 Palembang.

Sedangkan, untuk daftar siswa SMP/MTs/SMPT se-Sumsel untuk kategori siswa MTs, nilai UN tertinggi berhasil dibukukan Priliskarahmi Yastie, siswi MTs Negeri 1 Palembang dengan total nilai 37,30. Disusul Leni Shofiani asal MTs Negeri 1 Palembang,Maydina Mutiara Kasih MTs Negeri 1 Palembang, Fatimah Nurazizah Zahra MTs Nageri 1 Palembang, dan Devi Anggita Sari siswi asal MTs Darul Ulum Sungai Belida. Untuk SMPT, peraih nilai tertinggi dibukukan siswi atas nama Sella Aulia Dian Aranti dari SMP Negeri Terbuka 26 Palembang dengan total nilai 35,90.

“Kalau melihat klasifikasinya, nilai UN ini rata-rata mendapat klasifikasi A, artinya itu sangat baik. Dibandingkan tahun lalu nilai ratarata sebesar 31,52 ini juga naik karena tahun lalu rata-ratanya hanya 31,34,”ujar Ade. Ketua Panitia UN Sumsel, Bonny Syafrian mengatakan, siswa yang belum berhasil UN tahun ini tak perlu berkecil hati karena masih bisa mendapatkan ijazah dengan mengikuti ujian paket B. Ujian khusus itu rencananya digelar paling lambat pekan kedua Juli. Untuk itu, pihak sekolah diminta segera mendaftarkan siswanya.

“Jangan langsung berkecil hati, anak-anak itu kita anjurkan ikut ujian Paket B. Pihak sekolah juga sudah kita minta segera mendaftarkan mereka.Kepastian pelaksanaannya nanti sekitar Juli,”pungkasnya. Sementara itu, Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kota Palembang menyebutkan, kuota penerimaan siswa baru tahun ajaran 2012/2013 jalur penelusuran minat dan potensi akademik (PMPA) dibatasi 10% untuk masing-masing sekolah. Sekretaris Disdikpora Kota Palembang Hernawati mengatakan, jalur PMPA diadakan sebagai bentuk penghargaan kepada siswa SMP sederajat yang memiliki potensi akademik agar dapat melanjutkan ke SMA negeri pilihan.

Dengan mengikuti jalur ini, siswa yang bersangkutan masuk ke sekolah tujuan tanpa tes. “Kuotanya 10% dari daya tampung di sekolah tujuan dan ini sebagai pendorong agar semua

sekolah dapat menjadi sekolah unggulan sesuai imbauan wali kota,” ungkapnya komalasari/ yulia savitri _kemarin.   

READ MORE - 153 Siswa SMP/Sederajat Gagal Ujian Nasional

Jumat, 01 Juni 2012

SEJARAH KOTA PAGAR ALAM


Sejarah terbentuknya Kota Pagar Alam sebagai Kota Administratif terinspirasi dengan dikeluarkannya peraturan Presiden RI Nomor 22 tahun 1963 tentang penghapusan Karesidenan, maka secara otomatis tidak ada lagi pemerintahan Kawedanaan Tanah Pasemah (Kecamatan Tanjung Sakti, Kecamatan Jarai, Kecamatan Kota Agung dan Kecamatan Pagar Alam sebagai Ibukota Kawedanaan).

Selanjutnya proses demi proses sampai akhirnya lahirlah Kota Pagar Alam Kota Administratif dengan diterbitkannya peraturan Pemerintah dengan Nomor 63 tahun 1991 tentang Pembentukan Kota Administratif dengan pemekaran wilayah 4 (empat) Kecamatan.

Setelah melalui perjuangan yang cukup menyerap pikiran dan tenaga, akhirnya ditetapkan Undang – Undang Nomor 8 tahun 2001 tanggal 21 Juni 2001 tentang pembentukan Kota Pagar Alam, dan puncak seremonial Kota Pagar Alam, sebagai Kota Otonom terjadi dengan diresmikannya Kota Pagar Alam oleh Menteri Dalam Negeri atas nama Presiden RI pada tanggal 17 Oktober 2001. Selanjutnya pada tanggal 12 November 2001 Gubernur Sumatera Selatan atas nama Menteri Dalam Negeri melantik Drs. H. Djazuli Kuris melaksanakan pelantikan perdana perangkat Pemerintah Kota Pagar Alam pada tanggal 7 Januari 2002.

Arti Logo
Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Pagar Alam Nomor 09 Tahun 2003 Tanggal 14 Agustus 2003 tentang Lambang Daerah Kota Pagar Alam berbentuk perisai bergaris kuning emas dan dasarnya merah putih yang melambangkan pemancangan pertama merah putih di Daerah Pagar Alam, yang di dalamnya terdapat lukisan-lukisan yang bermakna sebagai berikut :

  • Padi berjumlah 17 (Tujuh Belas) butir melambangkan Tanggal 17    Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia; 
  • Bambu runcing 2 (Dua) buah setiap bambu terdiri dari 4 ruas sehingga berjumlah 8 ruas, melambangkan bulan 8 (Bulan Agustus), bulan Proklamsi Kemerdekaan Republik Indonesia; 
  • 5 (Lima) tandan buah kopi, setiap tandan terdiri dari 9 (Sembilan) buah biji, sehingga berjumlah 45 (Empat Puluh Lima) buah biji, melambangkan Tahun Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia; 
  • Bambu runcing melambangkan Kota Perjuangan; 
  • Pita warna merah putih pengikat bambu runcing melambangkan eratnya ikatan Persatuan dan Kesatuan rakyat dalam melawan penjajah. 
  • Pita bertuliskan “BESEMAH KOTA PERJUANGAN” terdiri dari 21 (Dua Puluh Satu) huruf melambangkan tanggal berdirinya Kota Pagar Alam sekaligus motto yang mengandung pengertian bahwa perjuangan masyarakat besemah belum selesai dan akan terus berlanjut; 
  • Bangunan gedung berjumlah 6 (Enam) buah, melambangkan bulan 6 (bulan Juni) bulan berdirinya Kota Pagar Alam; 
  • Atap rumah adat besemah berwarna hitam berjumlah 2001, melambangkan Tahun berdirinya Kota Pagar Alam, Penulisan kata “ Pagar Alam” terdiri dari dua suku kata (Pagar Alam); 
  • Tulisan Pagar Alam pada atap rumah adat besemah berwarna putih; 
  • Gunung Dempo merupakan ciri khas geografi Daerah Kota Pagar Alam; 
  • Bangunan Gedung dilembah Gunung Dempo melambangkan Kota; 
  • Latar belakang Gunung Dempo berwarna biru muda, melambangkan daerah perkebunan / pertanian dimana mayoritas masyarakatnya petani; 
  • Petak Warna putih, melambangkan cita-cita luhur dan kesucian; 
  • Petak Warna hijau daun, melambangkan kesuburan tanah.

Nilai Budaya
Saat memasuki Kota Pagar Alam, Keindahan Daya Tarik Kota Pagar Alam sangat terasa dimana Gerbang Kota “Liku Endikat”  memiliki panorama yang unik begitupun saat melewati Liku Lematang dengan Air Terjunnya yang indah sangat menggugah kita untuk turun dan beristirahat sejenak.

Gunung Dempo dengan perkebunan teh yang terhampar luas dan dilengkapi dengan tempat peristirahatan yang nyaman adalah objek wisata  andalan. Wisatawan juga dapat mengunjungi lokasi Pabrik Pengolahan Teh  yang merupakan salah satu peninggalan bersejarah (Belanda). Masih di sekitar Gunung Dempo, anda dapat mengunjungi Air Terjun “Cughup  Embun” dimana menurut kepercayaan masyarakat setempat jika  mencuci muka di sini maka orang tersebut akan awet muda.

Di samping itu, objek wisata megalith dan perkebunan rakyat dapat menjadi   tujuan berikutnya. Ada Batu “Manusia dililit Ular” (Tanjung Aro), Batu “Beghibu”  (Komplek  Peninggalan Batu Megalith), Rumah Batu dan lain-lain.  Anda pun dapat menikmati pemandangan perkebunan sayur ( kol, cabe, wortel dll ), kopi dan kolam-kolam ikan yang menjadi mata pencaharian sebagian masyarakat setempat.
READ MORE - SEJARAH KOTA PAGAR ALAM