Jumat, 01 Juni 2012

SEJARAH KABUPATEN MUSI RAWAS


Awalnya Kabupaten Musi Rawas termasuk dalam wilayah keriesidenan Palembang (1825-1966). Hal ini diawali oleh jatuhnya Kesultanan Palembang dan perlawanan Benteng Jati serta Enam Pasirah dari Pasemah Lebar ketangan pemerintah Belanda. Sejak saat itu Belanda mengadakan ekspansi dan penyusunan pemerintahan terhadap daerah ulu Palembang yang berhasil dikuasainya. 

Sistim yang dipakai adalah Dekonsentrasi. Kemudian Keresidenan Palembang dibagi atas wilayah binaan (Afdeling), yaitu:

  1. Afdeling BanguAsin en Kubustreken, ibu kotanya Palembang.
  2. Afdeling Palembang sche Beneden Landen, ibu kotanya Baturaja.
  3. Afdeling Palembang sche Boven Landen, ibu kotanya Lahat.
Afdeling Palembang sche Boven Landen dibagi dalam beberapa Onder Afdeling (Oafd):

  1. Oafd Lematang Ulu, ibu kotanya Lahat.
  2. Oafd Tanah Pasemah, ibu kotanya Bandar.
  3. Oafd Lematang Ilir, ibu kotanya Muara Enim.
  4. Oafd Tebing Tinggi Empat Lawang, ibu kotanya Tebing Tinggi.
  5. Oafd Musi Ulu, ibu kotanya Muara Beliti.
  6. Oafd Rawas ibu kotanya Surulangun Rawas.
Setiap Afdeling dikepalai oleh Asistent Residen yang membawahi Onder Afdeling yang dikepalai Controleur (Kontrolir). Setiap Onder Afdeling juga membawahi Onder Distric dengan Demang sebagai pimpinannya. Musi Rawas berada pada Afdeling Palembang sche Boven Landen.

PadaTahun 1907, Onder Distric Muara Beliti dan Muara Kelingi diintegrasikan kedalam satu Onder Afdeling yakni Onder Afdeling Musi Ulu. Tahun 1933, jaringan kereta api Palembang Lahat Lubuk Linggau (dibuat antara tahun 1928-1933) dibuka pemerintah Belanda. Hal ini menyebabkan dipindahkan Ibu Kota Oafd Musi Ulu, Muara Belitike Lubuk Linggau, yang menjadi cikal bakal ibu kota Kabupaten Musi Rawas.

Pada tanggal 17 Februari 1942, kota Lubuk Linggau diduduki Jepang dan Kepala Oafd Musi Ulu Controleur De Meyserta Aspirant Controleur Ten Kate menyerahkan jabatannya kepada Jepang pada tanggal 20 April 1943. Jepang mengadakan perubahan instansi da jabatan kedalam bahasa Jepang. Perubahan inilah yang menjadi titik tolak Hari Jadi Kabupaten Musi Rawas. 

Perubahan Nama tersebut antara lain:
Onder Afdeling Musi Ulu diganti dengan Nama Musi Kami Gun dipimpin Gunce (Guntuyo). Sedangkan Oafd Rawas diganti menjadi Rawas Gun.


sumber :  http://www.musi-rawas.go.id/musirawas/profil/438-sejarah.html

Related Posts

Tidak ada komentar:

Posting Komentar